Daftar isi:
Untuk kita yang sering berurusan dengan kegiatan dan software yang fungsinya untuk mengedit video, tentu tidak asing lagi dengan yang namanya Bitrate. Pengaturan bitrate ini biasanya kita biarkan begitu saja–hampir tidak pernah tersentuh. Tapi sebenarnya bitrate ini ada pengaruhnya tidak, ya? Apa sih fungsi dari bitrate ini sendiri? Nah untuk mengetahui lebih lengkap soal bitrate, yuk, simak artikel yang sudah ada di bawah ini!
Pengertian Bitrate
Bitrate merupakan kecepatan dari suatu data dalam satuan bit per second.
Kecepatan data ini biasa kita temui saat melakukan download, upload atau memindahkan data ke flashdisk. Satuan ukuran pada bit rate yang umum kita temui adalah kbps alias kilo bit per second. Bitrate juga dijadikan untuk mengetahui error suatu data dalam bit error rate.
Bit error rate adalah banyaknya bit yang error dalam satuan waktu tertentu. Bit Error rate atau BER didapatkan dengan membagi jumlah bit yang error dengan total bit yang dikirmkan dalam waktu tertentu. Baca Juga: Apa Itu Niche Market?
Selain kata Bit mungkin kita juga sudah sering mendengar kata Byte . Lalu apa perbedaan Bit dan Byte ?
Akan tetapi dalam penggunaanya Bitrate lebih sering digunakan untuk mengetahui kecepatan data dibandingkan dengan Byte rate. Sedangkan Byte lebih sering digunakan dalam satuan kapasitas suatu data seperti Kilo Byte (KB), Mega Byte (MB), atau Giga Byte (GB).
Selain itu dalam penulisannya bit selalu menggunakan huruf kecil (b) sedangkan Byte selalu menggunakan huruf besar (B). Jadi, bila kita temui tulisan 1 kbps artinya 1 kilo bit per second, sedangkan 1 kBps adalah 1 kilo Byte per second.
Bit itu sendiri cuma punya dua nilai: 1 atau 0. Tapi dari 1 dan 0 ini, komputer bisa menyusunnya menjadi apa pun dan menampilkannya di layar.
Contoh sederhana ketika sebuah foto ditampilkan, pada dasarnya komputer hanya merekonstruksi susunan bit–yang sudah dibuat oleh kamera digital atau scanner–ke layar.
Memang kita melihatnya seolah-olah instan–tanpa jeda. Seakan-akan gambar itu sudah ada di sana. Tapi sebenarnya, PC membutuhkan waktu untuk merekonstruksinya. Hanya saja karena terlalu cepatnya, mata kita tidak mampu melihat prosesnya.
Pengaruh Bitrate Terhadap File
Tidak mengubah pengaturan bitrate memang pilihan yang paling aman. Biarkan aja sesuai dengan pengaturan defaultnya. Tapi, pada kasus-kasus tertentu kita bisa memainkannya. Misalnya, kita bisa menurunkan ukuran file agar bisa dikirim via email untuk preview klien. Semakin tinggi bitrate, semakin besar juga file-nya.
Perlukan Mengatur Bitrate?
Software-software editing pada umumnya sudah menyediakan preset untuk berbagai keperluan: Youtube, Video, Android, iPhone, dll yang nilai bitrate-nya sudah disesuaikan.
Jika saja kita perhatikan kalau kita mengganti-ganti presetnya. Kita akan lihat nilai bitrate-nya jadi berbeda-beda. Ini karena kemampuan setiap alat (device) berbeda-beda dalam memutar video. Ada yang mampu mengoperasikannya dalam bitrate tinggi, ada juga yang tidak.
Atas dasar itulah preset-preset itu dibuat. Jadi, untuk amannya, sebaiknya kita tetap menggunakan preset. Jika kita tetap ingin mengatur bitrate secara manual, maka berikut ini adalah beberapa konsekuensi yang perlu kita ketahui:
- Mengubah bitrate ini tidak bisa memperbaiki kualitas video yang dari awal sudah buruk.
- Menaikkan bitrate akan memperbesar ukuran file.
- Jika kita ingin menaikkan bitrate, maka kita harus memperhatikan alat pemutarnya, mampu atau tidak.
- Menurunkan bitrate bisa memperkecil ukuran file, namun kualitas file juga akan turun.
Jenis Bitrate
VBR | CBR |
---|---|
Bitratenya akan berubah-ubah tergantung kondisi gambarnya. | Bitratenya selalu konstan. |
Dalam bitrate, ada dua jenis pengaturan yaitu CBR (Constant bitrate) dan VBR (Variable bitrate).
Maka setting-an bitrate pada CBR dan VBR akan berbeda. Pada VBR kita harus menentukan target bitrate dan maximum bitrate, karena nilainya akan bervariasi di antara dua nilai itu ketika videonya diputar.
Jadi, lebih baik VBR atau CBR? Jawabannya adalah tergantung situasi.
Dengan kata lain, dalam CBR, bitrate itu semacam budget. Kita harus cukup dengan ‘budget bit’ sekian. CBR diperlukan saat situasi khusus di mana kelancaran penayangan paling utama.
Contohnya adalah broadcast tayangan televisi. Tayangan televisi mengutamakan lancarnya tranmisi. Karena itu bitrate dibuat konstan, karena tidak mau mengambil resiko bitrate meninggi yang menyebabkan tayangan terganggu karena pemancarnya tidak kuat menerima sinyalnya.
Maka pada kamera-kamera broadcast, biasanya format-format videonya berupa CBR.
Jenis VBR
Setelah membahas tentang jenis bitrate, kini kita perlu tahu bahwa VBR juga memiliki dua jenis yaitu VBR: 1-Pass dan 2-Pass.
Maksudnya dua kali berjalan adalah pertama, Premiere akan menganalisa seluruh frame untuk memutuskan berapa nilai bitrate yang cocok untuk setiap frame. Kedua, baru lah dia melakukan encoding (export). Maka meng-export dengan 2-pass, waktunya akan lebih lama dari 1-pass.
Apakah 2-pass lebih menghasilkan kualitas yang lebih baik dari 1-pass masih menjadi perdebatan. Beberapa menyebut 2-pass lebih baik karena sudah dianalisa terlebih dahulu. Sehingga setiap gambar akan diberi nilai bitrate yang pas tanpa harus memboroskan bit secara keseluruhan.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah meskipun pada akhirnya lebih aman menggunakan preset saat mengatur pembuatan video, mengetahui bitrate itu penting, karena itu berkaitan dengan kualitas video. Setidaknya, kita tahu mengapa sebuah preset menggunakan bitrate tertentu.
Terutama untuk streaming, menyesuaikan bitrate dengan kecepatan internet sangat krusial untuk menghindari loading yang terlalu lama. Semoga apa yang sudah kita baca pada artikel di atas bermanfaat, ya, sobat!